Teknik Komputer Jaringan

Seputar Jaringan
Follow Me
Teknik Routing DHCP Mikrotik di VirtualBox





DHCP (Dynamic Host Configuration Protokol) adalah suatu sistem pemberian IP secara Otomatis kepada Client yang memintanya. Komputer yang memberikan IP dinamakan DHCP server, sedangkan yang meminta IP dinamakan DHCP client. Disini akan dijelaskan bagaimana routing dengan mikrotik.
Bahan :
  1. Sistem Operasi Fisik
  2. Virtual Box
  3. Mikrotik (Download disini)
  4. Windows XP/7
  5. Jaringan Internet


Cara :
  • Sambungkan ke jaringan internet, melalui LAN atau Wi-Fi.
  • Share jaringan internet ke jaringan Virtual

  • Apabila muncul dialbox seperti ini, klik "yes"


  • Konfigurasikan Adaptor MIkrotik yang ada di Virtual
  • Adaptor 1



  • Adaptor 2


  • Jalankan dan Login Mikrotik

  • ketik "ip address print". Jika sudah ada ip, baiknya konfigurasikan ulang.

  • Untuk menghapus ip address, ketik "ip address remove numbers=0". Maka hasilnya seperti ini :



  • Lalu masukan "ip address add address=192.168.137.254/24 interface=ether1" dan "ip address add address=192.168.200.254/24 interface=ether2".

  • Masukkan "ip address print" maka hasilnya seperti dibawah : 
  • Masukkan "ip route add gateway=192.168.137.1" dan "ip dns print" pastikan hasilnya seperti dibawah ini.


  • Masukkan "ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes" dan "ip dns print". jika benar, maka hasilnya seperti dibawah ini.


  • Pastikan sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Test dengan ping google.com

  • Lalu share jaringan. Dengan masukkan "ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade"


  • Lalu konfigurasikan untuk Jaringan ke 2 dengan DHCP. 
  • Masukkan "ip dhcp-server setup"
  • dhcp server interfaces: ether2


  • Lalu cek di Windows 7 Virtual (Jaringan kedua)




Berikut contoh video tutorial seperti diatas : Klik aja

Sekian dan Terima Kasih, selamat Mencoba

Thanks to : Pak Zulfikar
Konfigurasi Router Debian 5 di Virtual Box

Router adalah perangkat yang digunakan sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan (network) untuk meneruskan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Sedangkan PC Router merupakan Router yang di buat dari sebuah  PC yang dijadikan sebagai Fungsi Router yang dijanlakan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa di sebut Linux Based Router.

Berikut Tahap "konfigurasi Routing Static pada Linux Debian"

Bahan : 
  1. Sistem Operasi Bawaan (Windows 8) (192.6.1.1)
  2. Virtual Box
  3. Linux Debian (192.6.1.2 & 192.168.1.1)
  4. Windows XP / 7 Di Virtual (192.168.1.2)

Langkah-langkah :
  • Konfigurasi Adaptor Jaringan Debian di Virtual Box seperti :



  • Konfigurasi Jaringan yang ada di windows kita, yang dikonfigurasikan adalah "VirtualBox Host-Only Ethernet Adapter" (adaptor 1)


  • Jika sudah, Login ke Debian dan konfigurasikan IP Address
  • Ketik "cp /etc/network/interfaces /etc/network/interfaces.old"
  • Ketik "nano /etc/network/interfaces"
  • Ubah script seperti :



  • Tekan ctrl+X lalu Y dan Enter
  • Ketik "/etc/init.d/networking restart

  • Hasilnya seperti diatas, Lalu ketik "ifconfig -a" atau "ifconfig eth0" dan "ifconfig eth1" untuk memastikan konfigurasi IP berhasil.


  • Konfigurasi Adaptor Jaringan untuk Windows XP / 7 yang di Virtual Box, seperti :

  • Klik OK, lalu mulai.
  • Konfigurasi IP Address di Windows 7 (192.168.1.2)



  • Klik Ok.
  • Kembali lagi ke debian, yaitu Konfigurasi Routing nya, tadi baru Konfigurasi IP Address nya.
  • Ketik "iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE"
  • Ketik "iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth1 -j MASQUERADE"





































Teknik DHCP Server Debian di Virtual Box



DHCP Server berfungsi untuk memberi IP secara otomatis pada client-nya,sehingga client tidak perlu repot-repot mensetting IP agar 1 jaringan dengan Servernya.Nah,bagaimana cara mensetting DHCP server di Linux Debian 5 yang berbasis CLI Nah,berikut tutorialnya :

  • Atur Jaringan Debian pada Virtual Box seperti :
  • Klik ok
  • Login Debian

  • Masuk ke Super User dengan mengetik root dan masukkan password
  • Lalu ketik "cp /etc/network/interfaces /etc/network/interfaces.old" guna menyimpan konfigurasi lama.
  • Masukkan "nano /etc/network/interface"

  • Ubah menjadi

  • Tekan ctrl+X dan tekan Y lalu Enter
  • Lalu restart "/etc/init.d/networking restart

  • "ifconfig -a"
  • Akan muncul IP Address yang telah disetting pada eth0
  • Lalu install DHCP server "apt-get install dhcp3-server"

  • Akan muncul failed disitu, karena memang dhcp belum disetting
  • Ketik "cd /etc/dhcp3/" dan "cp dhcpd.conf dhcpd.conf.old"


  • Lalu "nano dhcpd.conf"
  • cari dan ubah script nano tersebut seperti ini
  • Lalu tekan ctrl+X dan enter
  • Ketik "etc/init.d/dhcp3-server restart"


  • Jika terjadi failed, pastikan IP subnet, range, name-server, dan broadcastnya telah benar.
  • Untuk hasilnya, jalankan windows XP/7 yang ada di Virtual Box, dan konfigurasikan jaringan virtual yang sama seperti debian.
  • Maka hasilnya seperti berikut :


Sekian, Terima Kasih. Selamat Mencoba


Pola Soal Subnetting dan Teknik Mengerjakannya

1. Soal menanyakan Subnetmask dengan persyaratan jumlah Host atau Subnet

Untuk menjawab soal seperti ini kita gunakan rumus menghitung jumlah Host per Subnet, yaitu 2y – 2
dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask. Dan apabila yang ditentukan adalah jumlah subnet, kita menggunakan rumus 2x (cara setelah 2005) atau 2x - 2 (cara sebelum 2005), dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnetmask.

Soal : A company is planning to subnet its network for a maximum of 50 hosts. Which subnetmask would provide the needed hosts and leave the fewest unused addresses in each subnet?

Jawab : Karena kebutuhan host adalah 50,  kita tinggal masukkan ke rumus 2y – 2, dimana jawabannya tidak boleh kurang dari (atau sama dengan) 50. Jadi 2y – 2 >= 50, sehingga nilai y yang tepat adalah 6 (62 host). Sekali lagi karena y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask, maka kalau kita susun subnetmasknya menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000 atau kalau kita desimalkan menjadi 255.255.255.192. Itulah jawabannya 

Soal : You have a Class B network ID and need about 2000 IP addresses per subnet. What is the best mask for this network?

Jawab : 2y – 2 >= 2000. Nilai y yang tepat adalah 11 (2042 host). Jadi subnetmasknya adalah: 11111111.11111111.11111000.00000000 atau kalau didesimalkan menjadi 255.255.248.0 itulah jawabannya


Untuk soal lengkapnya Klik disini

Sumber dan Referensi : Pola Soal Subnetting (Romi Satrio Wahono)



© SMK NASIONAL DEPOK ©

Konsep Subnetting


Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.



Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:



Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.



Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.



Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:


CLASS
OKTET PERTAMA
SUBNET MAS DEFAULT
PRIVATE ADDRESS
A
1-127
255.0.0.0
10.0.0.0-10.255.255.255
B
128-191
255.255.0.0
172.16.0.0-172.31.255.255
C
192-223
255.255.255.0
192.168.0.0-192.168.255.255


Referensi dan Sumber :


© SMK NASIONAL DEPOK ©

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Terjemahan