Teknik Komputer Jaringan

Seputar Jaringan
Follow Me

Cara Penghitungan Subnetting



By  All About Network     05.56    Label: 


Penghitungan Subnetting


Kali ini mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30

1. Subnetting Pada IP Address Kelas C
    Network Address : 210.192.10.0/28
    Analisa : 210.192.10.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26, yang berarti
    11111111.11111111.11111111.11110000 (255.255.255.240).

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pertanyaan tentang Subnetting akan berpusat pada 4 hal, yaitu Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, alamat host dan Broadcast yang Valid. Berikut caranya :

- Jumlah Subnet = 2, dimana x adalah banyaknya Binari 1 pada oktet terakhir subnet mask ( 2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah Subnet adalah 2= 16 Subnet.

- Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah bagian dari kebalikan dari x, yaitu banyaknya Binari 0 pada oktet terakhir subnet. jadi jumlah host per subnet adalah  2- 2 = 14 Host

- Blok Subnet = 256 - 240 (Nilai oktet terakhir subnet mask) = 16. Subnet berikutnya adalah 16 + 16 = 32, dan 32 + 16 = 48. Jadi Subnet lengkapnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, 240

- Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid ? kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet
210.192.10.0
210.192.10.16
210.192.10.32
210.192.10.48
Host Pertama
210.192.10.1
210.192.10.17
210.192.10.33
210.192.10.49
Host Terakhir
210.192.10.14
210.192.10.30
210.192.10.46
210.192.10.62
Broadcast
210.192.10.15
210.192.10.31
210.192.10.47
210.192.10.63

Subnet
210.192.10.64
210.192.10.80
210.192.10.96
210.192.10.112
Host Pertama
210.192.10.65
210.192.10.81
210.192.10.97
210.192.10.113
Host Terakhir
210.192.10.78
210.192.10.94
210.192.10.110
210.192.10.126
Broadcast
210.192.10.79
210.192.10.95
210.192.10.111
210.192.10.127

Subnet
210.192.10.128
210.192.10.144
210.192.10.160
210.192.10.176
Host Pertama
210.192.10.129
210.192.10.145
210.192.10.161
210.192.10.177
Host Terakhir
210.192.10.142
210.192.10.158
210.192.10.174
210.192.10.190
Broadcast
210.192.10.143
210.192.10.159
210.192.10.175
210.192.10.191

Subnet
210.192.10.192
210.192.10.208
210.192.10.224
210.192.10.240
Host Pertama
210.192.10.193
210.192.10.209
210.192.10.225
210.192.10.241
Host Terakhir
210.192.10.206
210.192.10.222
210.192.10.238
210.192.10.254
Broadcast
210.192.10.207
210.192.10.223
210.192.10.239
210.192.10.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.

Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30

2. Subnetting Pada IP Address Kelas B
    Berikutnya kita akan mencoba melakukan Subnetting untuk IP Address kelas B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting kelas B adalah seperti dibawah. sengaja dipisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang "dimainkan" berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting kelas C yang "dimainkan" di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita "mainkan" di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0,1,2,3, dst.

Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30

Kita coba dua soal untuk teknik Subnetting untuk kelas B. Kita mulai dari yang menggunakan subnet mask dengan CIDR /17 sampai /24. 

Contoh network address 160.64.0.0/23.
Analisa : 160.64.0.0 berarti kelas B, dengan subnet mask /23 yang berarti :
11111111.11111111.11111110.00000000 (255.255.254.0)

Berikut Caranya :
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah subnet adalah 27 = 128 Subnet

- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet 29 – 2 = 512 Host
 - Blok Subnet = 256 - 254 = 2. Subnet berikutnya adalah 2 + 2 = 4, dan 4 + 2 = 6. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,2,4,6,8,10,..,254.

- Alamat Host dan Broadcast yang Valid

Subnet
160.64.0.0
160.64.0.128
160.64.1.0
160.64.255.128
Host Pertama
160.64.0.1
160.64.0.129
160.64.1.1
160.64.255.129
Host Terakhir
160.64.0.126
160.64.0.254
160.64.1.126
160.64.255.254
Broadcast
160.64.0.127
160.64.0.255
160.64.1.127
160.64.255.255

Berikut kita coba lagi untuk kelas B, khususnya untuk yang menggunakan subnet mask CIDR /25 sampai /30.

Contoh network Address 165.55.0.0/26
Analisa : 165.55.0.0 berarti kelas B, dengan subnet mask /26 yang berarti :
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)

Berikut caranya :
- Jumlah Subnet = 210 = 1024 Subnet
- Jumlah Host per Subnet = 26 - 2 = 62 Host
- Blok Subnet = 256 - 192 = 64. (0, 64, 128, 192)
- Alamat Host dan Broadcast yang Valid

Subnet
165.55.0.0
165.55.64.0
165.55.128.0
165.55.192.0
Host Pertama
165.55.0.1
165.55.64.1
165.55.128.1
165.55.192.1
Host Terakhir
165.55.63.254
165.55.127.254
165.55.191.254
165.55.255.254
Broadcast
165.55.63.255
165.55.127.255
165.55.191.255
165.55.255.255

Masih bingung ? coba ulangi lagi dari subnetting kelas C, dan baca pelan-pelan...

3. Subnetting Pada IP Address Kelas A
Kalau sudah paham, lanjut ke kelas A. Konseponya semua sama saja, bedanya adalah di Oktet mana kita mainkan blok subnet. Kalau kelas C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di oktet ke 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau kelas A di oktet 2,3,dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian Subnet Mask yang digunakan untuk subnetting kelas A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.


Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24











Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30










Kita coba network address 99.0.0.0/12
Analisa = 99.0.0.0 berarti kelas A, dengan subnet mask /11 yang berarti :
11111111.11100000.00000000.00000000 (255.224.0.0)

Berikut Caranya :
- Jumlah Subnet = 23  = 8 Subnet
- Jumlah Host per Subnet = 221 - 2 = 2097150 Host
- Blok Subnet = 256 - 224 = 32 (0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224)
- Alamat Host dan Broadcast yang valid.

Subnet
99.0.0.0
99.32.0.0
99.64.0.0
99.96.0.0
Host Pertama
99.0.0.1
99.32.0.1
99.64.0.1
99.96.0.1
Host Terakhir
99.31.255.254
99.63.255.254
99.95.255.254
99.127.255.254
Broadcast
99.31.255.255
99.63.255.254
99.95.255.255
99.127.255.255

Subnet
99.128.0.0
99.160.0.0
99.192.0.0
99.224.0.0
Host Pertama
99.128.0.1
99.160.0.1
99.192.0.1
99.224.0.1
Host Terakhir
99.159.255.254
99.191.255.254
99.223.255.254
99.255.255.254
Broadcast
99.159.255.255
99.191.255.254
99.223.255.254
99.255.255.255


Catatan :
Semua penghitungan Subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasikan masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subne = 2x - 2

REFERENSI
  1.       Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
  2.       Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
  3.       Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004

SUMBER


© SMK NASIONAL DEPOK ©

Tentang All About Network

Saran Boleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Terjemahan